Liberty
Kebebasan berarti kondisi di mana seorang individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri dan sebagai alternatif, mencapai potensi mereka, dalam konteks kata lain seperti kebebasan politik. Ini adalah istilah yang memiliki makna yang diperdebatkan.
Komunisme dan sosialisme mengklaim memiliki sesuatu yang didefinisikan sebagai kebebasan bagi mereka karena cita-cita kesetaraan sosial mereka. Libertarian dan liberal klasik menganggap komunisme bertentangan dengan kebebasan karena komunisme seringkali menentang hak-hak dasar individu (kehidupan, kebebasan, dan properti).
Konsepsi liberalisme klasik tentang kebebasan terutama memahami kebebasan individu dari paksaan luar dalam hal kebebasan dari pengekangan dan perspektif liberalis sosial, di sisi lain, menyoroti perlunya kesetaraan sosial dan ekonomi, seperti dalam kekuatan dan sumber daya untuk memenuhi potensi seseorang. Dengan demikian, seorang liberalis sosial menghubungkan kebebasan (yaitu kebebasan) dengan distribusi kekuasaan politik yang setara (yaitu demokrasi) dalam arti kebebasan positif. Mereka berpendapat bahwa kebebasan tanpa kesetaraan berarti dominasi yang paling kuat. Dengan demikian, kebebasan dan demokrasi dipandang saling berhubungan dan pada akhirnya, antagonis.
John Stuart Mill, dalam karyanya, On Liberty, adalah orang pertama yang mengakui perbedaan antara kebebasan sebagai kebebasan untuk bertindak dan kebebasan sebagai ketiadaan paksaan (dipaksa untuk melakukan sesuatu). Mill juga berusaha untuk mendefinisikan "sifat dan batas-batas kekuasaan yang dapat secara sah dilakukan oleh masyarakat atas individu" dan dengan demikian, ia menggambarkan antagonisme yang melekat dan terus menerus antara kebebasan dan otoritas dan dengan demikian, pertanyaan yang berlaku menjadi "bagaimana membuat penyesuaian yang pas antara kebebasan individu dan kontrol sosial".
Patung Liberty adalah ikon kebebasan yang populer
Jenis-jenis kebebasan
Beberapa jenis utama kebebasan manusia adalah:
- Kebebasan berserikat
- Kebebasan berkeyakinan
- Kebebasan berbicara
- Kebebasan untuk mengekspresikan diri
- Kebebasan pers
- Kebebasan untuk memilih keadaan seseorang dalam kehidupan
- Kebebasan beragama
- Kebebasan dari perbudakan dan perhambaan
- Kebebasan untuk memanggul senjata
- Namun demikian, konstitusi sipil setiap negara memiliki definisi yang berbeda tentang kebebasan yang diperbolehkan bagi warga negaranya. Ada yang berpendapat bahwa hukum apa pun membatasi kebebasan, karena hukum menetapkan batasan tentang apa yang boleh dilakukan orang.
Halaman terkait
- Hak Asasi Manusia
- Keadilan
- Ekonomi konstitusional
- Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
- Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia
Pertanyaan dan Jawaban
T. Apa arti dari istilah "kebebasan"?
J: Kebebasan adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki kesempatan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya dan mencapai potensinya dalam konteks konsep lain, seperti kebebasan politik.
T: Bagaimana komunisme dan sosialisme memandang kebebasan?
J: Komunisme dan sosialisme mengklaim memiliki sesuatu yang didefinisikan sebagai kebebasan karena cita-cita mereka adalah kesetaraan sosial.
T: Bagaimana kaum libertarian dan liberal klasik memandang komunisme?
J: Kaum liberal dan liberal klasik percaya bahwa komunisme adalah anti-kebebasan karena sering kali melanggar hak-hak dasar individu (hidup, kebebasan, dan properti).
T: Apa dua aspek terpenting dari kebebasan?
J: Dua perspektif utama tentang kebebasan adalah pandangan liberal klasik tentang kebebasan, yang berfokus pada kebebasan dari paksaan eksternal, dan pandangan liberal sosial, yang menekankan perlunya kesetaraan sosial dan ekonomi.
T: Siapakah John Stuart Mill?
J: John Stuart Mill adalah seorang filsuf Inggris yang menulis On Liberty, di mana ia adalah orang pertama yang mengidentifikasi perbedaan antara kebebasan, yaitu kebebasan untuk bertindak, dan kebebasan untuk dipaksa melakukan sesuatu. Dia juga berusaha untuk mendefinisikan kekuasaan apa yang dapat dilakukan masyarakat secara sah atas individu.
T. Apa yang diperdebatkan Mill tentang kekuasaan dan kebebasan?
J: Mill berpendapat bahwa ada pertentangan yang inheren antara otoritas dan kebebasan, yang berarti bahwa harus ada keseimbangan antara otonomi individu dan kontrol sosial.