Penalaran induktif
Induksi adalah salah satu bentuk utama dari penalaran logis. Yang lainnya adalah deduksi. Dalam induksi, kita menemukan aturan umum dengan menggunakan sejumlah besar kasus tertentu. Misalnya, mengamati air dalam banyak situasi yang berbeda, kita dapat menyimpulkan bahwa air selalu mengalir menuruni bukit.
Induksi bukanlah metode ilmu pengetahuan, tetapi bisa menjadi titik awal ilmu pengetahuan. Setiap orang dapat melihat bahwa matahari, bulan dan bintang-bintang tampak bergerak melintasi langit. Peradaban awal mengira ini berarti mereka berputar mengelilingi Bumi, karena itulah yang tampaknya selalu mereka lakukan. Kita sekarang tahu bahwa ini salah, tetapi menemukan penjelasan yang sebenarnya adalah awal dari sains modern (lihat Copernicus, Galileo dan heliosentrisme). Apa yang mereka lakukan adalah menyusun teori atau hipotesis alternatif, yang pada akhirnya terbukti menjadi penjelasan yang jauh lebih baik dari semua pengamatan. Itulah ilmu pengetahuan yang sebenarnya, tetapi pengamatan langit, yang dimulai dengan orang Babilonia, menunjukkan keteraturan yang perlu dijelaskan. Apa yang dilakukan sains adalah membuktikan bahwa penjelasan yang jelas bukanlah penjelasan yang benar.
Contoh lainnya adalah karya Darwin, yang menghabiskan separuh hidupnya untuk mengumpulkan fakta-fakta menarik tentang hewan dan tumbuhan. Jika dia berhenti di situ, namanya mungkin tidak akan dikenal saat ini. Apa yang dia lakukan adalah menyarankan cara di mana semua fakta ini dapat dijelaskan. Itu adalah hipotesis yang bisa, dan telah diuji dengan segala cara yang memungkinkan. Sudah diketahui sekarang bahwa teori evolusi oleh seleksi alam paling baik menjelaskan cara dunia hidup menjadi seperti yang kita lihat. Sekali lagi, ilmu pengetahuan yang sebenarnya dibangun di atas kumpulan fakta yang membutuhkan penjelasan. Filosofi ilmu pengetahuan adalah tentang menguji hipotesis, daripada mengumpulkan fakta, meskipun fakta adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan.
Induksi, pengumpulan fakta-fakta, tidak dengan sendirinya merupakan ilmu pengetahuan. Filsuf Hume mengatakan itu berarti "contoh-contoh yang kita tidak memiliki pengalaman menyerupai yang kita miliki pengalamannya". Kemudian, John Stuart Mill mengajukan pertanyaan "Mengapa satu contoh tunggal, dalam beberapa kasus, cukup untuk induksi lengkap, sementara dalam kasus lain [banyak contoh] berjalan sedemikian kecil untuk membangun proposisi universal?" Para filsuf biasanya berpikir bahwa masalah sebenarnya adalah: apa yang membedakan induksi yang baik dari yang buruk? Cara untuk mengatakannya adalah: "Jika semua As yang diketahui adalah B, maka mungkin semua As apa pun adalah B".
Kritik
Penalaran induktif memungkinkan kesimpulan yang salah bahkan jika semua premisnya benar. Ini diilustrasikan dalam contoh berikut:
1. Manusia itu ada.
2. Burung juga ada.
3. Oleh karena itu, burung adalah manusia.
Contoh ini menunjukkan bahwa meskipun semua premisnya benar, kesimpulannya bisa salah.
Pertanyaan dan Jawaban
T: Apa yang dimaksud dengan induksi?
J: Induksi adalah salah satu bentuk utama dari penalaran logis, di mana sebuah aturan umum ditemukan dengan menggunakan sejumlah besar kasus khusus.
T: Apa saja dua contoh penggunaan induksi dalam sains?
J: Dua contoh bagaimana induksi telah digunakan dalam sains termasuk peradaban awal yang mengamati keteraturan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang tampak bergerak melintasi langit, yang menyebabkan heliosentrisme diusulkan sebagai teori atau hipotesis alternatif; dan karya Darwin yang mengumpulkan fakta-fakta tentang hewan dan tumbuhan yang pada akhirnya menghasilkan teorinya tentang evolusi melalui seleksi alam.
T: Apa yang dikatakan Hume tentang induksi?
J: Hume mengatakan bahwa induksi berarti "kejadian-kejadian yang belum pernah kita alami menyerupai kejadian-kejadian yang pernah kita alami".
T: Siapakah John Stuart Mill dan apa yang dia tanyakan mengenai induksi?
J: John Stuart Mill adalah seorang filsuf yang mengajukan pertanyaan "Mengapa satu contoh, dalam beberapa kasus, cukup untuk sebuah induksi yang lengkap, sementara dalam kasus lain [banyak contoh] tidak cukup untuk membangun proposisi universal?"
T: Bagaimana kita dapat membedakan induksi yang baik dan yang buruk?
J: Kita dapat membedakan induksi yang baik dari yang buruk dengan bertanya "Jika semua As yang diketahui adalah B, maka mungkin semua As apa pun adalah B".