Alhazen
Alhazen atau Alhacen atau ibn al-Haytham (965-1039) adalah pelopor optik modern. Beberapa orang juga menggambarkannya sebagai "pelopor metode ilmiah modern" dan "ilmuwan pertama", tetapi yang lain berpikir bahwa hal ini melebih-lebihkan kontribusinya. Risala fi'l-makan (Risalah tentang Tempat) karya Alhazen membahas teori-teori tentang gerak benda. Dia menyatakan bahwa sebuah benda bergerak terus-menerus kecuali jika kekuatan eksternal menghentikannya atau mengubah arah geraknya. Dia meletakkan dasar-dasar untuk astronomi teleskopik.
Dia adalah seorang polymath Muslim Arab yang memberikan kontribusi pada prinsip-prinsip optik, serta anatomi, teknik, matematika, kedokteran, oftalmologi, filsafat, fisika, psikologi, teologi Muslim, persepsi visual. Dia kadang-kadang disebut al-Basri (Arab: البصري), setelah tempat kelahirannya di kota Basra di Irak (Mesopotamia).
Alhazen tinggal terutama di Kairo, Mesir, meninggal di sana pada usia 74 tahun. Terlalu percaya diri tentang aplikasi praktis dari pengetahuan matematikanya, ia berpikir bahwa ia bisa mengatur banjir Sungai Nil. Ketika ia diperintahkan oleh Al-Hakim bi-Amr Allah, penguasa keenam dari kekhalifahan Fatimiyah, untuk melaksanakan operasi ini, ia menyadari bahwa ia tidak bisa melakukannya, dan pensiun dari dunia teknik. Khawatir akan hidupnya, ia berpura-pura gila, dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Selama sisa hidupnya, ia mengabdikan dirinya sepenuhnya pada karya ilmiahnya.
Halaman terkait
- Zaman Keemasan Islam
- Buku Optik
- Metode ilmiah
Pertanyaan dan Jawaban
T: Siapa Alhazen?
J: Alhazen (juga dikenal sebagai Alhacen atau ibn al-Haytham) adalah seorang pelopor optik modern dan kadang-kadang disebut sebagai "pelopor metode ilmiah modern" dan "ilmuwan pertama". Dia adalah seorang polymath Muslim Arab yang memberikan kontribusi pada banyak bidang, termasuk optik, anatomi, teknik, matematika, kedokteran, oftalmologi, filosofi, fisika, psikologi, teologi Muslim dan persepsi visual.
T: Di mana Alhazen tinggal?
J: Alhazen terutama tinggal di Kairo, Mesir. Ia meninggal di sana pada usia 74 tahun.
T: Apa yang dibahas dalam Risala fi'l-makan karya Alhazen?
J: Risala fi'l-makan karya Alhazen membahas teori-teori tentang gerak tubuh. Dia menyatakan bahwa sebuah benda bergerak terus-menerus kecuali jika ada kekuatan eksternal yang menghentikannya atau mengubah arah geraknya.
T: Apa yang Alhazen coba lakukan untuk kekhalifahan Fatimiyah?
J: Pada satu titik, ia diperintahkan oleh penguasa keenam kekhalifahan Fatimiyah (Al-Hakim bi-Amr Allah) untuk mengatur banjir Sungai Nil, tetapi ia menyadari bahwa ia tidak bisa melakukannya dan pensiun dari dunia teknik.
T: Bagaimana tanggapan Alhazen ketika ia menyadari bahwa ia tidak dapat menyelesaikan tugasnya untuk kekhalifahan Fatimiyah?
J: Khawatir akan nyawanya karena ketidakmampuannya menyelesaikan tugasnya untuk kekhalifahan Fatimiyah, ia berpura-pura gila dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Selama sisa hidupnya, ia mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk karya ilmiah.
T: Di kota mana Alhazen dilahirkan?
J: Dia lahir di Basra di Irak (Mesopotamia), itulah sebabnya dia kadang-kadang disebut al-Basri (bahasa Arab البصري).