Api Liar
Kebakaran liar adalah istilah umum yang mencakup kebakaran hutan, kebakaran padang rumput, kebakaran semak belukar, kebakaran semak belukar, dan kebakaran vegetasi lainnya di daerah pedesaan.
Kebakaran hutan terjadi di setiap benua kecuali Antartika. Kebakaran hutan dapat terjadi secara alami dan spontan, tetapi banyak yang disebabkan oleh manusia, baik secara tidak sengaja maupun sengaja. Catatan fosil dan sejarah manusia menunjukkan bahwa kebakaran hutan memang terjadi secara berkala. Peristiwa Oksigenasi Besar dan penyebaran tanaman darat membuat Bumi menjadi planet api.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada properti dan kehidupan manusia, tetapi kebakaran juga memiliki beberapa efek yang menguntungkan di kawasan hutan belantara. Beberapa spesies tanaman bergantung pada efek api untuk pertumbuhan dan reproduksi, meskipun kebakaran hutan yang besar juga dapat menimbulkan efek ekologis negatif.
Strategi pencegahan, deteksi, dan pemadaman kebakaran hutan telah bervariasi selama bertahun-tahun. Salah satu metode yang lebih kontroversial adalah pembakaran terkendali: Orang mengizinkan atau menyalakan api kecil untuk membakar sebagian bahan bakar yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Meskipun beberapa kebakaran hutan terjadi di daerah hutan terpencil, kebakaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada rumah dan properti lainnya di zona antara daerah yang sudah berkembang dan hutan belantara yang belum berkembang.
Kebakaran hutan di Hutan Nasional Bitterroot, Montana
Kebakaran hutan di Pulau Bidadari
Adaptasi tanaman
Tumbuhan di ekosistem yang rawan kebakaran sering kali memiliki adaptasi terhadap kondisi lokal mereka. Adaptasi tersebut termasuk perlindungan fisik terhadap panas, peningkatan pertumbuhan setelah peristiwa kebakaran, dan bahan yang mudah terbakar yang mendorong kebakaran dan menghilangkan persaingan. Misalnya, tanaman dari genus Eucalyptus mengandung minyak yang mudah terbakar yang mendorong terjadinya kebakaran dan daun sklerofil keras yang tahan panas dan kekeringan. Hal ini membuat mereka dominan terhadap spesies yang kurang toleran terhadap api. Kulit kayu yang padat, rontoknya cabang-cabang yang lebih rendah, dan kandungan air yang tinggi pada struktur luar juga dapat melindungi pohon dari kenaikan suhu. Benih tahan api dan tunas cadangan yang tumbuh setelah kebakaran mendorong pelestarian spesies, seperti pada spesies 'pionir' yang mengkhususkan diri dalam memulai kembali suksesi ekologis setelah kebakaran.
Asap, kayu hangus, dan panas dapat merangsang perkecambahan benih. Asap dari tanaman yang terbakar mendorong kandungan butenolide oranye, yang menginduksi perkecambahan benih.
Padang rumput di Sabah Barat, hutan pinus Malaysia, dan hutan Casuarina di Indonesia diyakini sebagai hasil dari periode kebakaran sebelumnya. Serasah kayu mati dari Chamise (semak Californian greasewood) memiliki kandungan air yang rendah dan mudah terbakar, dan semak ini dengan cepat bertunas setelah kebakaran. Sequoia bergantung pada kebakaran berkala untuk mengurangi persaingan, melepaskan biji dari kerucutnya, dan membersihkan tanah dan kanopi untuk pertumbuhan baru. Beberapa telah beradaptasi dan mengandalkan kebakaran permukaan dengan intensitas rendah untuk bertahan hidup dan tumbuh. Frekuensi kebakaran optimal untuk pinus Karibia di kebun pinus Bahama adalah setiap 3 hingga 10 tahun. Kebakaran yang terlalu sering mendukung tanaman herba, dan kebakaran yang jarang mendukung spesies pohon lainnya.
Suksesi ekologi setelah kebakaran hutan di hutan pinus boreal di sebelah Hara Bog, Taman Nasional Lahemaa, Estonia. Foto-foto diambil satu dan dua tahun setelah kebakaran.
Halaman terkait
- Kebakaran hutan
- Ekologi kebakaran
Pertanyaan dan Jawaban
T: Apakah yang dimaksud dengan api liar?
J: Kebakaran hutan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebakaran vegetasi apa pun di pedesaan, termasuk kebakaran hutan, kebakaran padang rumput, kebakaran semak, dan kebakaran semak belukar.
T: Di mana kebakaran hutan terjadi?
J: Kebakaran hutan terjadi di setiap benua kecuali Antartika.
T: Apa yang menyebabkan kebakaran hutan?
J: Kebakaran hutan dapat terjadi secara alami dan spontan, namun banyak juga yang disebabkan oleh manusia, baik secara tidak sengaja maupun disengaja.
T: Apakah kebakaran hutan pernah terjadi secara historis?
J: Ya, catatan fosil dan sejarah manusia menunjukkan bahwa kebakaran hutan telah terjadi dalam kurun waktu tertentu.
T: Apa saja manfaat dari kebakaran hutan?
J: Kebakaran hutan memiliki beberapa efek menguntungkan bagi kawasan hutan belantara, karena beberapa spesies tanaman bergantung pada efek api untuk pertumbuhan dan reproduksi.
T: Apa saja dampak negatif dari kebakaran hutan?
J: Kebakaran hutan yang besar juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekologi.
T: Strategi apa yang digunakan untuk pencegahan, deteksi, dan pemadaman kebakaran hutan?
J: Strategi pencegahan, deteksi, dan pemadaman kebakaran hutan telah bervariasi selama bertahun-tahun, tetapi salah satu metode yang lebih kontroversial adalah pembakaran terkendali, di mana orang mengizinkan atau menyalakan api kecil untuk membakar sebagian bahan bakar yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan.