Agnostisisme
Agnostisisme adalah pandangan filosofis bahwa tidak diketahui (atau bahkan, tidak dapat diketahui) apakah ada dewa-dewi (tuhan atau dewa-dewi) yang ada atau tidak. Beberapa orang yang menyebut diri mereka "agnostik" mengatakan bahwa tidak mungkin bagi siapa pun untuk mengetahui apakah ada tuhan atau tidak. Namun, agnostik lainnya hanya mengatakan bahwa mereka sendiri saat ini tidak tahu apakah ada dewa-dewi.
Thomas Henry Huxley, ahli biologi Inggris, menciptakan kata "agnostik" pada tahun 1869. Pada tahun 1889 ia menulis "Agnostisisme... bukanlah sebuah keyakinan, tetapi sebuah metode... aksioma fundamental dari ilmu pengetahuan modern... Dalam hal intelek, jangan berpura-pura bahwa kesimpulan adalah pasti yang tidak didemonstrasikan atau dapat didemonstrasikan".
Ada beberapa jenis agnostisisme yang berbeda:
- Agnostisisme absolut (juga disebut agnostisisme keras, agnostisisme tertutup, agnostisisme ketat, agnostisisme kuat) adalah keyakinan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah tuhan/dewa itu ada atau tidak.
- Agnostisisme empiris (juga disebut agnostisisme lunak, agnostisisme terbuka, agnostisisme lemah, agnostisisme temporal) adalah keyakinan bahwa saat ini tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui apakah tuhan/dewa itu ada atau tidak, tetapi kita mungkin akan mengetahuinya suatu hari nanti.
- Agnostisisme apatis adalah keyakinan bahwa tidak masalah apakah tuhan/dewa itu ada atau tidak.
Orang sering mengalami kesulitan untuk membedakan agnostisisme dan ateisme. Kaum ateis tidak percaya akan adanya dewa-dewi, dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka yakin bahwa dewa-dewi itu tidak ada. Namun, beberapa (mungkin sebagian besar) ateis mengatakan bahwa terserah kepada para teis (orang yang percaya pada tuhan) untuk memberikan bukti adanya tuhan atau untuk menunjukkan mengapa seseorang harus percaya pada tuhan. Mereka menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup atau argumen yang cukup kuat untuk mempercayai adanya tuhan, sehingga mereka menolak kepercayaan bahwa ada tuhan. Sementara agnostik berpikir bahwa kita tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah ada tuhan yang ada, beberapa agnostik percaya bahwa setidaknya ada satu tuhan. Orang-orang ini adalah agnostik dan teistik-mereka percaya setidaknya ada satu dewa yang ada, tetapi tidak mengklaim tahu bahwa itu benar. Beberapa orang adalah ateis dan agnostik-mereka menolak kepercayaan pada dewa-dewi apa pun tanpa mengklaim tahu bahwa dewa-dewi itu tidak ada. Beberapa agnostik tidak dapat memutuskan apakah mereka percaya bahwa dewa-dewi itu ada atau tidak.
Bertrand Russell, seorang agnostik terkenal pada tahun 1907
Kepercayaan yang terkait dengan agnostisisme
- Ignostisisme adalah keyakinan bahwa gagasan tentang tuhan/tuhan tidak memiliki definisi yang cukup baik, sehingga mengatakan "tuhan itu ada" atau "tuhan itu tidak ada" tidak berarti apa-apa. Beberapa orang berpikir ignostisisme adalah sejenis agnostisisme, beberapa orang berpikir itu adalah sejenis ateisme, dan beberapa orang berpikir itu berbeda dari keduanya.
- Teisme agnostik adalah ketika orang sebagian besar percaya pada tuhan/dewa tetapi tidak sepenuhnya yakin.
- Ateisme agnostik adalah pandangan bahwa tuhan/dewa-dewa mungkin ada atau mungkin tidak ada, tetapi tidak ada alasan yang baik untuk mempercayai bahwa mereka ada.
- Post-theisme adalah pandangan bahwa agama dulu penting, tetapi sekarang tidak lagi.
Halaman terkait
Pertanyaan dan Jawaban
T: Apa itu agnostisisme?
J: Agnostisisme adalah pandangan filosofis bahwa tidak diketahui (atau bahkan, tidak dapat diketahui) apakah dewa-dewi (tuhan atau dewa-dewi) itu ada atau tidak.
T: Siapa yang menciptakan istilah "agnostik"?
J: Ahli biologi Inggris, Thomas Henry Huxley, menciptakan kata "agnostik" pada tahun 1869.
T: Apa itu agnostisisme absolut?
J: Agnostisisme absolut (juga disebut agnostisisme keras, agnostisisme tertutup, agnostisisme ketat, agnostisisme kuat) adalah keyakinan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah tuhan/dewa itu ada atau tidak.
T: Apa itu agnostisisme empiris?
J: Agnostisisme empiris (juga disebut agnostisisme lunak, agnostisisme terbuka, agnostisisme lemah, agnostisisme temporal) adalah keyakinan bahwa saat ini tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui apakah tuhan/dewa itu ada atau tidak, tetapi kita mungkin akan mengetahuinya suatu hari nanti.
T: Apa yang dipercayai oleh kaum ateis?
J: Kaum ateis tidak percaya akan adanya dewa-dewi, dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka yakin bahwa dewa-dewi itu tidak ada. Beberapa (mungkin sebagian besar) ateis menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup atau argumen yang cukup kuat untuk mempercayai adanya dewa-dewi, sehingga mereka menolak kepercayaan bahwa dewa-dewi itu ada.
T: Dapatkah seseorang menjadi ateis dan agnostik?
J: Ya, beberapa orang adalah ateis dan agnostik-mereka menolak kepercayaan pada tuhan-tuhan apa pun tanpa mengklaim tahu bahwa tuhan-tuhan itu tidak ada.
T: Dapatkah seseorang menjadi Agnostik dan Teistik? J: Ya, beberapa orang adalah Agnostik dan Teistik-mereka percaya bahwa setidaknya satu tuhan itu ada, tetapi tidak mengklaim mengetahui bahwa itu benar.