Simbolisme (seni)

Simbolisme adalah gerakan seni akhir abad ke-19 yang berasal dari Prancis, Rusia dan Belgia. Gerakan ini menolak realisme dan naturalisme, dan termasuk puisi dan seni lainnya. Kaum simbolis percaya bahwa seni harus merepresentasikan kebenaran absolut yang hanya bisa digambarkan secara tidak langsung. Dengan demikian, lukisan simbolis mungkin terlihat realistis, tetapi sebenarnya lukisan itu mewakili gagasan non-visual.

Dalam sastra, gaya ini dimulai dengan publikasi Les Fleurs du mal (The Flowers of Evil, 1857) oleh Charles Baudelaire. Karya-karya Edgar Allan Poe, yang sangat dikagumi Baudelaire dan diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, merupakan pengaruh yang signifikan dan sumber dari banyak kiasan dan gambar stok. Nama "simbolis" itu sendiri pertama kali digunakan oleh kritikus Jean Moréas, yang menciptakannya untuk membedakan kaum simbolis dari gaya sastra dan seni yang serupa. Simbolisme dalam seni terkait dengan komponen gothic dari Romantisisme[1].

Ada beberapa kelompok pelukis dan seniman visual Simbolis, termasuk Gustave Moreau, Gustav Klimt, Odilon Redon, Henri Fantin-Latour, Gaston Bussière, Edvard Munch, Félicien Rops, dan Jan Toorop. Simbolisme dalam seni lukis bahkan lebih luas secara geografis daripada simbolisme dalam puisi. Ide-idenya mempengaruhi Mikhail Vrubel, Nicholas Roerich, Martiros Saryan, Mikhail Nesterov, Léon Bakst, Elena Gorokhova di Rusia, serta Frida Kahlo di Meksiko dan David Chetlahe Paladin di Amerika Serikat. Auguste Rodin kadang-kadang dianggap sebagai pematung simbolis.

Para pelukis simbolis menggunakan citra mitologis dan mimpi. Simbol-simbol yang digunakan oleh simbolisme bukanlah lambang-lambang ikonografi arus utama yang sudah dikenal, tetapi referensi yang sangat pribadi, pribadi, tidak jelas, dan ambigu. Lebih merupakan filosofi daripada gaya seni yang sebenarnya, simbolisme dalam seni lukis mempengaruhi gaya Art Nouveau kontemporer dan Les Nabis.

Pertanyaan dan Jawaban

T: Apa itu Simbolisme?


J: Simbolisme adalah sebuah gerakan seni pada akhir abad ke-19 yang berasal dari Prancis, Rusia, dan Belgia. Gerakan ini menolak realisme dan naturalisme, dan termasuk puisi dan seni lainnya. Para simbolis percaya bahwa seni harus merepresentasikan kebenaran absolut yang hanya dapat digambarkan secara tidak langsung.

T: Siapa yang memulai gaya ini dalam sastra?


J: Gaya simbolisme dalam sastra dimulai dengan publikasi Les Fleurs du mal (Bunga-bunga Kejahatan, 1857) oleh Charles Baudelaire.

T: Siapa yang menciptakan istilah "simbolis"?


J: Istilah "simbolis" pertama kali digunakan oleh kritikus Jean Moréas.

T: Bagaimana simbolisme berhubungan dengan Romantisisme?


J: Simbolisme dalam seni terkait dengan komponen gothic dari Romantisisme.

T: Siapa saja pelukis simbolis yang terkenal?


J: Pelukis simbolis yang terkenal termasuk Gustave Moreau, Gustav Klimt, Odilon Redon, Henri Fantin-Latour, Gaston Bussière, Edvard Munch, Félicien Rops, Jan Toorop, Mikhail Vrubel, Nicholas Roerich, Martiros Saryan, Mikhail Nesterov, Léon Bakst, Elena Gorokhova, Frida Kahlo, dan David Chetlahe Paladin.

T: Jenis citra apa yang digunakan oleh para simbolis?


J: Para simbolis menggunakan citra mitologi dan mimpi untuk lukisan mereka.

T: Jenis simbol apa yang digunakan dalam simbolisme?


J: Simbol yang digunakan oleh simbolisme bukanlah lambang-lambang yang sudah dikenal dalam ikonografi arus utama, melainkan referensi yang sangat pribadi, tidak jelas, dan ambigu.

AlegsaOnline.com - 2020 / 2023 - License CC3