Landak
Landak adalah hewan pengerat dengan bulu duri tajam, atau duri, yang mempertahankan mereka dari predator. Landak termasuk hewan pengerat terbesar ketiga, setelah capybara, dan berang-berang, dan jangan disamakan dengan landak. Kebanyakan landak memiliki panjang sekitar 60-90 cm, dengan ekor sepanjang 20-25 cm. Dengan berat antara 12-35 pon (5-16 kg), mereka bulat, besar dan lambat. Landak hadir dalam berbagai warna coklat, abu-abu, dan putih yang tidak biasa. Nama "landak" berasal dari bahasa Prancis Tengah porc d'épine "babi berduri", sehingga hewan ini dijuluki "babi bulu". Istilah yang tepat untuk bayi landak adalah porcupette. Landak memiliki duri lembut yang terbuat dari rambut yang mengeras. Hal ini melindungi induknya dari cedera saat ia melahirkan.
Duri atau duri hewan ini memiliki banyak bentuk, tergantung pada jenisnya, tetapi semuanya adalah rambut yang dilapisi dengan lempengan keratin yang tebal, dan mereka berada di otot kulit. Landak Dunia Lama (Hystricidae) memiliki duri dalam kelompok, sedangkan pada landak Dunia Baru (Erethizontidae) duri tunggal bercampur dengan bulu, bulu bawah, dan rambut.
Duri landak setajam jarum, dapat dicabut dengan sangat mudah, dan akan tetap menempel pada penyerang. Tidak seperti jarum, bagaimanapun, duri landak Dunia Baru memiliki duri mikroskopis yang menghadap ke belakang pada ujungnya yang menempel pada kulit sehingga sulit dan menyakitkan untuk dicabut. Panjang duri sekitar 75 mm dan lebar 2 mm. Jika sebuah duri dimasukkan ke dalam jaringan penyerang, duri bertindak untuk menarik duri lebih jauh ke dalam jaringan dengan gerakan otot normal penyerang, bergerak hingga beberapa milimeter dalam sehari. Hewan yang mencoba memakan landak telah diketahui mati karena penetrasi dan infeksi bulu ayam. Tulang rusuk masih bisa menembus hewan dan manusia bahkan setelah kematian. [1]. Kepercayaan kuno bahwa landak dapat melemparkan duri mereka ke arah musuh telah lama terbukti tidak benar.
Landak dapat hidup di berbagai tempat di daerah tropis dan sejuk di Asia, Italia, Afrika, dan Amerika Utara dan Selatan. Landak hidup di hutan, gurun dan padang rumput. Beberapa hidup di pohon, yang lainnya tinggal di tanah.
Landak yang mencari garam terkadang hidup di tempat manusia, memakan kayu lapis yang diawetkan dengan sodium nitrat, cat tertentu, dan gagang perkakas, alas kaki, pakaian dan barang-barang lain yang telah dilapisi keringat asin. Landak suka berada di dekat jalan di daerah di mana garam batu digunakan untuk mencairkan es dan salju, dan diketahui menggerogoti ban kendaraan atau kabel yang dilapisi garam jalan. Jilatan garam yang ditempatkan di dekatnya bisa menghentikan kerusakan landak.
Sumber garam alami yang digunakan oleh landak termasuk berbagai tanaman kaya garam (seperti teratai kuning dan lumut hati air), tulang hewan segar, kulit pohon bagian luar, dan lumpur di tanah yang kaya garam.
Landak Dunia Lama
Pertanyaan dan Jawaban
T: Apa itu landak?
J: Landak adalah hewan pengerat yang memiliki lapisan duri tajam, atau duri, yang melindungi mereka dari predator.
T: Seberapa besar ukuran landak?
J: Kebanyakan landak memiliki panjang sekitar 60-90 cm, dengan ekor sepanjang 20-25 cm dan beratnya antara 12-35 pon (5-16 kg).
T: Apa warna mereka?
J: Landak hadir dalam berbagai warna coklat, abu-abu, dan putih yang tidak biasa.
T: Apa nama yang tepat untuk bayi landak?
J: Istilah yang tepat untuk bayi landak adalah anak landak.
T: Bagaimana cara kerja duri untuk melindungi hewan ini?
J: Duri landak setajam jarum dan memiliki duri kecil menghadap ke belakang di ujungnya yang tersangkut di kulit sehingga sulit dan menyakitkan untuk dicabut. Duri masih dapat menembus hewan dan manusia bahkan setelah mati.
T: Di mana mereka hidup?
J: Landak dapat hidup di daerah tropis dan beriklim sejuk di Asia, Italia, Afrika, Amerika Utara dan Amerika Selatan di hutan, padang pasir dan padang rumput. Beberapa tinggal di pohon sementara yang lain tinggal di tanah. Mereka juga suka berada di dekat jalan yang menggunakan garam batu untuk mencairkan es atau salju.
T: Apa yang mereka makan?
J: Landak mencari garam dengan memakan kayu lapis yang diawetkan dengan natrium nitrat, cat tertentu, gagang perkakas, alas kaki, pakaian, benda-benda lain yang dilapisi keringat asin, serta berbagai tanaman kaya garam seperti teratai kuning dan lumut air, tulang hewan segar, kulit pohon bagian luar, dan lumpur dari tanah yang kaya akan garam.