Tuhan sudah mati

"Tuhan sudah mati" (bahasa Jerman: "Gott ist tot" (bantuan-info); juga dikenal sebagai kematian Tuhan) adalah ungkapan terkenal dari filsuf Jerman Friedrich Nietzsche.

Friedrich Nietzsche menulis ini dalam bukunya The Gay Science (atau Die fröhliche Wissenschaft). Hal ini juga ditemukan dalam karya klasik Nietzsche, Thus Spoke Zarathustra (Deutsch: Also sprach Zarathustra), yang paling bertanggung jawab untuk mempopulerkan frasa tersebut.

Frasa ini tidak dimaksudkan secara harfiah.

Gagasan ini dinyatakan dalam "The Madman" sebagai berikut

Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuh-Nya. Bagaimana kita akan menghibur diri kita sendiri, pembunuh dari segala pembunuh? Apa yang paling suci dan paling perkasa dari semua yang dimiliki dunia telah mati berdarah di bawah pisau kita: siapa yang akan menghapus darah ini dari kita? Air apakah yang ada bagi kita untuk membersihkan diri kita sendiri? Festival penebusan dosa apa, permainan suci apa yang harus kita ciptakan? Bukankah kebesaran perbuatan ini terlalu besar bagi kita? Tidakkah kita sendiri harus menjadi dewa-dewa hanya untuk terlihat layak untuk itu?

- Nietzsche, The Gay Science, Bagian 125, terj. Walter Kaufmann

Penjelasan

"Tuhan sudah mati" tidak berarti bahwa Nietzsche percaya pada Tuhan yang sebenarnya yang pertama kali ada dan kemudian mati dalam arti harfiah. Ini mengacu pada pertumbuhan orang-orang yang tidak percaya di negara-negara yang seharusnya Kristen.

"Ketika seseorang melepaskan iman Kristen, ia menarik hak moralitas Kristen dari bawah kakinya. Moralitas ini sama sekali tidak terbukti dengan sendirinya ... Dengan memutuskan satu konsep utama dari Kekristenan, yaitu iman kepada Tuhan, seseorang menghancurkan keseluruhannya: tidak ada yang penting yang tersisa di tangan seseorang". Inilah sebabnya mengapa dalam "Orang Gila", bagian yang dikutip di atas terutama ditujukan kepada kaum nonteis (terutama ateis). Masalah mereka (menurut Nietzsche) adalah mempertahankan sistem nilai apa pun tanpa tatanan ilahi.

Pertanyaan dan Jawaban

T: Apa yang dimaksud dengan frasa "Tuhan sudah mati"?


J: Frasa "Tuhan sudah mati" tidak dimaksudkan secara harfiah, melainkan merujuk pada kerusakan nilai yang telah dilakukan terhadap kepercayaan orang terhadap agama Kristen.

T: Siapa yang menulis frasa ini?


J: Filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche, yang menulis frasa ini.

T: Di buku mana kalimat ini ditulis?


J: Ungkapan ini ditulis dalam buku Nietzsche, The Gay Science (bahasa Jerman: Die frצhliche Wissenschaft). Juga dapat ditemukan dalam bukunya Thus Spoke Zarathustra (bahasa Jerman: Also sprach Zarathustra).

T: Apa arti gagasan "Tuhan sudah mati" bagi para pemikir religius?


J: Beberapa pemikir religius menganggap gagasan "Tuhan sudah mati" secara harfiah, sementara yang lain mungkin menafsirkannya secara berbeda.

T: Bagaimana Nietzsche membuat frasa tersebut menjadi populer?


J: Nietzsche membuat frasa ini populer dengan menuliskannya dalam bukunya Thus Spoke Zarathustra (bahasa Jerman: Also sprach Zarathustra).


T: Di mana kita bisa menemukan gagasan ini ditulis secara rinci?


J: Gagasan ini dapat ditemukan secara rinci dalam buku Nietzsche, The Gay Science (bahasa Jerman :Die frצhliche Wissenschaft), khususnya dalam bagian yang disebut "The Madman".

AlegsaOnline.com - 2020 / 2023 - License CC3