Kekeliruan informal

Kekeliruan informal adalah argumen yang premis-premis yang dinyatakan gagal mendukung kesimpulan yang diusulkan. Kekeliruan informal sering terjadi karena kesalahan dalam penalaran. Premis-premis tersebut kemudian secara tidak benar dikaitkan dengan kesimpulan. Berbeda dengan kekeliruan formal, kesalahan berkaitan dengan masalah inferensi karena bahasa digunakan untuk menyatakan proposisi; bahasa alami memungkinkan untuk mengatakan lebih dari yang dapat diwakili oleh simbolisme logika formal. Semua kekeliruan informal dari penalaran deduktif mengandung keterputusan mendasar antara premis dan kesimpulan. Hal ini membuat argumen menjadi tidak valid. Keterputusan ini sering muncul karena ada premis bersama yang tersembunyi. Jika premis bersama ini dinyatakan, itu akan memvalidasi argumen.

Kekeliruan informal induktif sedikit berbeda dari rekan-rekan deduktif mereka, karena manfaatnya terletak pada kekuatan induktif dari hubungan premis-kesimpulan daripada di hadapan premis-premis tersembunyi. Misalnya, kekeliruan generalisasi yang tergesa-gesa, secara kasar dapat dinyatakan sebagai:

p) S adalah sebuah P

p) S juga merupakan sebuah Q

c) oleh karena itu, semua Ps juga Qs

Jika populasi P dan Q keduanya terlalu besar untuk diambil sampelnya secara lengkap, maka pernyataan tersebut bersifat induktif. Dalam kasus seperti itu, generalisasi yang tergesa-gesa terjadi ketika jumlah Ps dan Q tidak cukup untuk mewakili populasi masing-masing. Penting untuk membedakan antara prinsip penalaran (deduktif atau induktif) dan premis dari sebuah argumen.

Pertanyaan dan Jawaban

T: Apa yang dimaksud dengan kekeliruan informal?


J: Kekeliruan informal adalah argumen logis yang premis-premisnya gagal mendukung kesimpulannya. Hal ini terjadi ketika ada keterputusan antara premis-premis dan kesimpulan, biasanya disebabkan oleh premis tambahan yang tidak dinyatakan.

T: Apa bedanya dengan kekeliruan formal?


J: Kekeliruan formal berkaitan dengan masalah logika, sedangkan kekeliruan informal berkaitan dengan kesalahan dalam penalaran karena bahasa alami yang memungkinkan seseorang untuk mengatakan lebih dari apa yang dapat direpresentasikan secara formal.

T: Apa saja contoh kekeliruan informal?


J: Contoh kekeliruan informal termasuk generalisasi yang terburu-buru, ekuivokasi, dan kekeliruan ambiguitas.

T: Apa yang dimaksud dengan generalisasi yang tergesa-gesa?


J: Generalisasi yang tergesa-gesa adalah ketika seseorang membuat pernyataan berdasarkan ukuran sampel yang terlalu kecil yang tidak mewakili seluruh populasi. Hal ini dapat menyebabkan kesimpulan yang salah diambil dari bukti yang terbatas.

T: Apa yang dimaksud dengan ekuivokasi?


J: Ekuivokasi terjadi ketika dua makna yang berbeda digunakan untuk kata atau frasa yang sama agar lebih sesuai dengan argumen. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesimpulan yang salah.

T: Apa yang dimaksud dengan kekeliruan ambiguitas?



J: Kekeliruan ambiguitas terjadi ketika kata atau frasa memiliki banyak arti yang dapat membuat orang menarik kesimpulan yang salah tentang sesuatu karena mereka menafsirkannya secara berbeda dari yang dimaksudkan.

AlegsaOnline.com - 2020 / 2023 - License CC3