Pelebaran dan evakuasi

Pelebaran dan evakuasi (atau "D&E") adalah prosedur medis. Prosedur ini dapat digunakan sebagai metode aborsi ketika seorang wanita berada di trimester kedua (antara 12-32 minggu kehamilan). Prosedur ini juga dapat digunakan setelah seorang wanita mengalami keguguran, untuk memastikan bahwa rahim dikosongkan sepenuhnya. Jika jaringan tertinggal di dalam rahim wanita setelah keguguran, dia bisa terkena infeksi.

Pelebaran dan evakuasi melibatkan dua langkah utama. Pertama, serviks (bagian bawah rahim) dilebarkan, atau dibuat lebih besar. Hal ini sering dilakukan sekitar sehari sebelum prosedur yang sebenarnya. Untuk melebarkan serviks, dokter dapat memasukkan alat khusus ke dalam serviks. Leher rahim perlu dibuat lebih besar sehingga alat medis, seperti forsep (penjepit bedah) atau kuret (alat yang digunakan untuk mengikis lapisan rahim) dapat dimasukkan ke dalam leher rahim.

Langkah kedua dari prosedur D&E adalah mengevakuasi, atau mengeluarkan, semua yang ada di dalam rahim. Wanita tersebut diberi anestesi lokal untuk mematikan rasa pada bagian tubuhnya atau anestesi umum untuk membuatnya tertidur. Dokter kemudian akan memasukkan kanula (tabung medis) ke dalam rahim, melalui vagina. Kanula dipasang ke botol dan pompa yang menciptakan ruang hampa udara. Kanula digunakan untuk menyedot (atau menyedot) keluar segala sesuatu yang ada di dalam rahim, termasuk janin. Dokter mungkin menggunakan forsep untuk mengambil jaringan yang masih ada di dalam rahim. Dokter juga dapat menggunakan kuret untuk mengikis lapisan rahim. Vakum kemudian dapat digunakan lagi untuk memastikan bahwa rahim benar-benar kosong. Hal ini untuk mencegah infeksi dari jaringan yang tertinggal secara tidak sengaja.

Jika seorang wanita berada di awal kehamilannya, prosedur ini kadang-kadang dapat dilakukan tanpa melebarkan serviks terlebih dahulu. Ini disebut "aspirasi vakum". Prosedur ini dapat digunakan untuk wanita yang berada pada trimester pertama (12 minggu pertama kehamilan) atau untuk wanita yang berada pada tahap awal trimester kedua. Namun, kadang-kadang selama trimester kedua, menjadi sangat sulit untuk melakukan prosedur ini tanpa melebarkan serviks terlebih dahulu. Pada titik ini, diperlukan pelebaran dan ekstraksi penuh.

D&E lengkap biasanya memakan waktu 10 hingga 20 menit. Seringkali, wanita dapat pulang pada hari yang sama dengan prosedur, tanpa menginap di rumah sakit.

Sebagian besar aborsi dilakukan jauh lebih awal pada kehamilan, sehingga pelebaran dan ekstraksi penuh biasanya tidak diperlukan.

Halaman terkait

Pertanyaan dan Jawaban

T: Apa itu dilatasi dan evakuasi?


J: Dilatasi dan evakuasi (atau "D&E") adalah prosedur medis yang dapat digunakan sebagai metode aborsi ketika seorang wanita berada di trimester kedua (antara 12-32 minggu kehamilan).

T: Apa tujuan lain dari prosedur ini?


J: D&E juga dapat digunakan setelah seorang wanita mengalami keguguran, untuk memastikan bahwa rahim dikosongkan sepenuhnya.

T: Mengapa penting untuk mengosongkan rahim setelah keguguran?


J: Jika ada jaringan yang tertinggal di dalam rahim setelah keguguran, maka dapat meningkatkan risiko infeksi.

T: Berapa lama prosedur ini bisa dilakukan setelah kehamilan?


J: Prosedur ini biasanya dilakukan antara 12-32 minggu kehamilan.

T: Apakah prosedur ini hanya digunakan untuk aborsi?


J: Tidak, prosedur ini juga dapat digunakan setelah seorang wanita mengalami keguguran.

T: Apakah ada risiko yang terkait dengan prosedur ini?


J: Ya, seperti prosedur medis lainnya, ada risiko yang terkait dengan dilatasi dan evakuasi, seperti pendarahan atau infeksi.

T: Siapa yang melakukan jenis prosedur medis ini?


J: Jenis prosedur medis ini biasanya akan dilakukan oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman.

AlegsaOnline.com - 2020 / 2023 - License CC3