Pedro II dari Brasil
Don Pedro II dari Brasil (nama lengkap: Pedro de Alcântara João Carlos Leopoldo Salvador Bibiano Francisco Xavier de Paula Leocádio Miguel Gabriel Rafael Gonzaga; Rio de Janeiro, 2 Desember 1825 - Paris, 5 Desember 1891), yang dikenal dengan sebutan O Magnânimo (Sang Magnanimous), adalah Kaisar Brasil de facto kedua dan terakhir. Dia adalah putra ketujuh Pedro I dan archduchess Maria Leopoldina dari Austria. Pedro II menggantikan ayahnya di Tahta Brasil ketika ia berusia 16 tahun. Pedro I harus kembali ke Portugal untuk memerintah negara itu sebagai Kaisar dan tindakan ini membuatnya turun tahta dari Tahta Brasil demi putranya. Tetapi, ketika di Portugal, Pedro I melepaskan Tahta Portugis, demi putri sulungnya Dona Maria da Glória.
Pedro II adalah keponakan Miguel I (pihak ayah), Napoleon Bonaparte (pihak ibu) dan sepupu Kaisar Napoleon II, Franz Joseph I dan Maximilian I dari Meksiko. Dia adalah saudara laki-laki termuda Maria da Glória dan paman dari raja Pedro V dan Luís I.
Pertanyaan dan Jawaban
T: Siapakah Dom Pedro II dari Brasil?
J: Dom Pedro II dari Brasil (nama lengkap: Pedro de Alcântara Joمo Carlos Leopoldo Salvador Bibiano Francisco Xavier de Paula Leocلdio Miguel Gabriel Rafael Gonzaga) adalah Kaisar Brasil de facto kedua dan terakhir.
T: Kapan dia menjadi Kaisar?
J: Ia menjadi Kaisar ketika berusia 16 tahun, setelah ayahnya, Pedro I, turun tahta dari Tahta Brasil demi dirinya.
T: Gelar apa lagi yang disandangnya?
J: Ia dikenal sebagai O Magnânimo (Sang Magnanimous) dalam bahasa Portugis.
T: Siapa saja kerabatnya?
J: Kerabatnya termasuk Miguel I (bagian ayah), Napoleon Bonaparte (bagian ibu), Napoleon II, Franz Joseph I dan Maximilian I dari Meksiko, Maria da Glَria (putri sulung), Pedro V dan Luيs I (keponakannya).
T: Di mana dan kapan ia dilahirkan?
J: Ia lahir di Rio de Janeiro pada tanggal 2 Desember 1825.
T: Di mana dan kapan ia meninggal?
J: Ia meninggal di Paris pada tanggal 5 Desember 1891.
T: Tindakan apa yang membuat ayahnya turun tahta dari Tahta Brasil demi dia?
J: Ayahnya harus kembali ke Portugal untuk memerintah negara itu sebagai Kaisar yang membuatnya turun tahta dari Tahta Brasil demi putranya.