Gamal Abdel Nasser
Gamal Abdel Nasser Hussein (15 Januari 1918 - 28 September 1970) adalah Presiden Mesir kedua dari tahun 1956 sampai kematiannya. Bersama dengan Muhammad Naguib, Presiden pertama, ia memimpin Revolusi Mesir tahun 1952 yang menggulingkan monarki Mesir dan Sudan, dan membawa periode perubahan baru di Mesir. Perubahan ini membuat Mesir menjadi negara yang lebih sosialis dan modern. Pada tahun 1954 Naquib mengundurkan diri sebagai Presiden. Nasser memerintah negara itu, dan menjadi Presiden pada tahun 1956. Dia mempromosikan nasionalisme pan-Arab, termasuk persatuan dengan Suriah yang tidak berlangsung lama.
Nasser dipandang sebagai salah satu tokoh politik terpenting dalam sejarah dan politik Arab modern. Di bawah kepemimpinannya, Mesir menasionalisasi Terusan Suez dan banyak industri lainnya, dan menjadi penting dalam menghentikan imperialisme di Dunia Arab dan Afrika. Dia juga penting dalam memulai Gerakan Non-Blok. Pan-Arabisme versi Nasser, yang sering disebut "Nasserisme", sangat populer di dunia Arab selama tahun 1950-an dan 1960-an. Bahkan setelah kemenangan Israel atas tentara Arab dalam Perang Enam Hari merusak cara publik melihatnya, banyak orang Arab masih memandang Nasser sebagai simbol martabat dan kebebasan Arab.
Pertanyaan dan Jawaban
T: Siapakah Gamal Abdel Nasser Hussein?
J: Gamal Abdel Nasser Hussein adalah Presiden Mesir kedua dari tahun 1956 hingga kematiannya pada tahun 1970.
T: Apa yang dia lakukan untuk membawa perubahan di Mesir?
J: Bersama Mohamed Naguib, Presiden pertama, ia memimpin Revolusi Mesir tahun 1952 yang menggulingkan monarki Mesir dan Sudan, membawa periode perubahan baru di Mesir yang menjadikannya negara yang lebih sosialis dan modern.
T: Berapa lama persatuannya dengan Suriah berlangsung?
J: Persatuannya dengan Suriah tidak berlangsung lama.
T: Apa yang dimaksud dengan Nasserisme?
J: Nasserisme adalah versi pan-Arabisme yang dipromosikan oleh Gamal Abdel Nasser Hussein yang populer di dunia Arab pada tahun 1950-an dan 1960-an.
T: Industri penting apa saja yang dinasionalisasi olehnya?
J: Di bawah kepemimpinannya, Mesir menasionalisasi Terusan Suez dan banyak industri lainnya.
T: Bagaimana warisannya dipandang oleh masyarakat Arab sejak saat itu?
J: Bahkan setelah kemenangan Israel atas tentara Arab dalam Perang Enam Hari merusak opini publik terhadapnya, banyak orang Arab masih memandang Nasser sebagai simbol martabat dan kebebasan Arab.