Perang Saudara Yaman (2015-sekarang)

Perang Saudara Yaman adalah konflik yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 2015 antara dua faksi: pemerintah Yaman yang dipimpin Abdrabbuh Mansur Hadi dan gerakan bersenjata Houthi, bersama dengan pendukung dan sekutu mereka. Keduanya mengklaim sebagai pemerintah resmi Yaman. Pasukan Houthi yang saat ini menguasai ibu kota Sanaʽa, bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, telah bentrok dengan pasukan yang setia kepada Hadi yang berbasis di Aden. Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan Negara Islam Irak dan Levant juga telah melakukan serangan, dengan AQAP mengendalikan petak-petak wilayah di pedalaman, dan di sepanjang bentangan pantai. Pada 21 Maret 2015, setelah mengambil alih Sanaʽa dan pemerintah Yaman, Komite Revolusi Tertinggi yang dipimpin Houthi mengumumkan mobilisasi umum untuk menggulingkan Hadi dan memperluas kendali mereka dengan berkendara ke provinsi-provinsi selatan. Serangan Houthi, yang bersekutu dengan pasukan militer yang setia kepada Saleh, mulai bertempur keesokan harinya di Kegubernuran Lahij. Pada 25 Maret, Lahij jatuh ke tangan Houthi dan mereka mencapai pinggiran Aden, pusat kekuasaan pemerintahan Hadi. Hadi melarikan diri dari negara itu pada hari yang sama. Pada saat yang sama, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan operasi militer dengan menggunakan serangan udara untuk memulihkan pemerintahan Yaman sebelumnya. Amerika Serikat memberikan dukungan intelijen dan logistik untuk kampanye tersebut. Menurut PBB dan sumber-sumber lain, dari Maret 2015 hingga Desember 2017, antara 8.670-13.600 orang terbunuh di Yaman, termasuk lebih dari 5.200 warga sipil, serta perkiraan lebih dari 50.000 orang tewas akibat kelaparan yang sedang berlangsung akibat perang. Konflik tersebut telah secara luas dilihat sebagai perpanjangan dari konflik proksi Iran-Arab Saudi dan sebagai sarana untuk memerangi pengaruh Iran di wilayah tersebut. Pada tahun 2018, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa 13 juta warga sipil Yaman menghadapi kelaparan dalam apa yang dikatakannya bisa menjadi "kelaparan terburuk di dunia dalam 100 tahun." Komunitas internasional telah mengutuk tajam kampanye pengeboman yang dipimpin Arab Saudi, yang telah mencakup pengeboman luas di daerah-daerah sipil. Kampanye pengeboman telah menewaskan atau melukai sekitar 17.729 warga sipil pada Maret 2019 menurut Proyek Data Yaman. Meskipun demikian, krisis ini baru-baru ini mulai mendapatkan banyak media internasional seperti perang saudara Suriah. AS telah menyediakan bom untuk membantu pasukan Saudi dan serangan udara di Yaman. Pada bulan Maret 2019, hal ini telah menyebabkan senat AS mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri dukungan AS terhadap Arab Saudi. Sejak itu, resolusi tersebut telah diveto oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan pada bulan Mei, Senat gagal mengesampingkan veto tersebut.

Pertanyaan dan Jawaban

T: Apa yang dimaksud dengan Perang Saudara Yaman?


J: Perang Saudara Yaman adalah konflik yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 2015 antara dua faksi: pemerintah Yaman yang dipimpin Abdrabbuh Mansur Hadi dan gerakan bersenjata Houthi, beserta para pendukung dan sekutunya.

T: Kapan Perang Saudara Yaman dimulai?


J: Perang Saudara Yaman dimulai pada tahun 2015.

T: Siapa saja dua faksi utama yang terlibat dalam perang?


J: Dua faksi utama yang terlibat dalam perang adalah pemerintah Yaman yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansur Hadi dan gerakan bersenjata Houthi.

T: Apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam konflik ini?


J: Ya, ada juga pendukung dan sekutu dari kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik ini.

T: Apa peran Abdrabbuh Mansur Hadi dalam perang ini?


J: Abdrabbuh Mansur Hadi memimpin pasukan pemerintah Yaman untuk melawan pasukan gerakan bersenjata Houthi.

T: Bagaimana konflik ini mempengaruhi Yaman secara keseluruhan?


J: Konflik ini telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi Yaman, menyebabkan kehancuran yang meluas, pengungsian warga sipil, kerawanan pangan, keruntuhan ekonomi, dan krisis kemanusiaan.

T: Apakah ada harapan untuk menyelesaikan konflik ini? J: Sudah ada upaya-upaya negosiasi perdamaian, namun sejauh ini belum ada penyelesaian yang langgeng.

AlegsaOnline.com - 2020 / 2023 - License CC3