Paradigma
Dalam filsafat ilmu pengetahuan, paradigma adalah cara berpikir tentang suatu masalah. Kata ini berasal dari bahasa Yunani παράδειγμα (paradeigma), "pola, contoh, contoh" dari kata kerja παραδείκνυμι (paradeiknumi), "menunjukkan, mewakili, mengekspos" dan dari παρά (para), "di samping, di luar" dan δείκνυμι (deiknumi), "untuk menunjukkan, menunjukkan". Paradigma juga dapat digunakan untuk merujuk pada seperangkat ide tentang subjek tertentu. Gagasan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta, atau bahwa Bumi dan planet-planet lain bergerak mengelilingi matahari adalah contoh-contoh paradigma. Salah satu orang modern pertama yang menggunakan kata ini adalah Georg Christoph Lichtenberg (1742-1799), seorang ahli matematika dan ilmuwan abad ke-18.
Dalam retorika, paradeigma dikenal sebagai jenis pembuktian. Tujuan dari paradeigma adalah untuk memberikan ilustrasi kejadian serupa kepada audiens. Ilustrasi ini tidak dimaksudkan untuk membawa audiens ke suatu kesimpulan, namun digunakan untuk membantu membimbing mereka ke sana. Seorang akuntan pribadi adalah perbandingan paradeigma yang baik untuk menjelaskan bagaimana paradeigma dimaksudkan untuk memandu audiens. Bukanlah tugas seorang akuntan pribadi untuk memberi tahu klien mereka apa (dan apa yang tidak) untuk membelanjakan uang mereka, tetapi untuk membantu dalam membimbing klien mereka tentang bagaimana uang harus dibelanjakan berdasarkan tujuan keuangan mereka. Anaximenes mendefinisikan paradeigma sebagai, "tindakan yang telah terjadi sebelumnya dan mirip dengan, atau kebalikan dari, yang sekarang kita diskusikan." Aristoteles menggunakan kata tersebut dengan cara yang sama, dalam logika induktif. biasanya, induksi digunakan untuk mendapatkan dari sejumlah kasus khusus ke kasus umum. Aristoteles menggunakan kata tersebut untuk mendapatkan dari satu kasus khusus ke kasus lainnya.
Istilah asli Yunani παράδειγμα (paradeigma) digunakan dalam teks-teks Yunani seperti Timaeus (28A) karya Plato sebagai model atau pola yang digunakan Demiurge (dewa) untuk menciptakan kosmos. Istilah ini memiliki makna teknis dalam bidang tata bahasa: kamus Merriam-Webster 1900 mendefinisikan penggunaan teknisnya hanya dalam konteks tata bahasa atau, dalam retorika, sebagai istilah untuk perumpamaan ilustratif atau fabel. Dalam linguistik, Ferdinand de Saussure menggunakan paradigma untuk merujuk pada kelas elemen dengan kesamaan.
Patung Lichtenberg, di Göttingen, tempat ia mengajar.
Halaman lain
Pertanyaan dan Jawaban
T: Apa arti kata "paradigma"?
J: Paradigma adalah cara berpikir tentang suatu masalah atau seperangkat gagasan tentang subjek tertentu.
T: Siapakah salah satu orang yang pertama kali menggunakan istilah "paradigma"?
J: Georg Christoph Lichtenberg adalah salah satu orang modern pertama yang menggunakan istilah "paradigma".
T: Bagaimana paradigma digunakan dalam retorika?
J: Dalam retorika, paradeigma digunakan sebagai jenis pembuktian dengan memberikan ilustrasi kepada audiens tentang kejadian serupa untuk membantu memandu mereka menuju sebuah kesimpulan.
T: Bagaimana Anaximenes mendefinisikan paradeigma?
J: Anaximenes mendefinisikan paradeigma sebagai "tindakan yang pernah terjadi sebelumnya dan mirip dengan, atau kebalikan dari, tindakan yang sedang kita diskusikan."
T: Bagaimana Aristoteles menggunakan paradigma dalam logika induktif?
J: Aristoteles menggunakan paradigma dalam logika induktif untuk mendapatkan dari satu kasus khusus ke kasus lainnya, bukan dari sejumlah kasus khusus ke kasus umum.
T: Apa istilah Yunani asli untuk paradigma?
J: Istilah Yunani asli untuk paradigma adalah παράδειγμα (paradeigma).
T: Dalam konteks apa kamus Merriam-Webster mendefinisikan penggunaan teknis untuk paradigma?
J: Kamus Merriam-Webster tahun 1900 mendefinisikan penggunaan teknis untuk paradigma hanya dalam konteks tata bahasa atau, dalam retorika, sebagai istilah untuk perumpamaan ilustrasi atau fabel.