Singa Marsupial
Singa Marsupial, Thylacoleo, adalah marsupial karnivora yang telah punah yang hidup di Australia dari 1.600.000 hingga 46.000 tahun yang lalu. Singa ini adalah karnivora marsupial terbesar yang pernah hidup di Australia. Sisa-sisa fosil di Dataran Nullarbor yang kering menunjukkan bahwa manusia dan perubahan iklim mungkin menyebabkan kepunahan megafauna Australia sekitar 45.000 tahun yang lalu.
Hewan ini kuat dengan rahang yang dibangun dengan kuat dan kaki depan yang sangat kuat. Hewan ini memiliki cakar yang dapat ditarik, unik di antara marsupial. Hal ini memungkinkan cakarnya tetap tajam dengan melindunginya dari keausan saat berjalan. Cakarnya sangat cocok untuk memegang mangsa dan untuk memanjat pohon. Digit pertama ("jempol") di masing-masing tangan semiopposable dan memiliki cakar yang membesar. Para ahli paleontologi percaya bahwa ini akan digunakan untuk bergulat dengan mangsanya, dan memberikan pijakan yang pasti pada batang dan cabang pohon. Kaki belakang memiliki empat jari kaki yang fungsional, digit pertama ukurannya jauh berkurang tetapi memiliki bantalan kasar yang mirip dengan possum. Ini mungkin membantu dalam memanjat. Tidak jelas apakah singa berkantung memiliki sindaktili (jari kaki kedua dan ketiga menyatu) seperti diprotodont lainnya.
Ia memiliki cakar yang kuat dan rahang yang sangat kuat. Para ahli biologi memperkirakan bahwa ia memiliki gigitan yang paling kuat dari mamalia manapun, yang masih hidup maupun yang sudah punah. Singa ini mampu berburu hewan seperti kanguru raksasa dan wombat raksasa, tetapi rahangnya yang besar akan menyulitkannya untuk berburu dan membunuh hewan-hewan kecil. Singa berkantung bisa mencapai berat hingga 130 kg (287 lb). Panjangnya sekitar 1,5 m (5 kaki), dan tingginya sekitar 75 cm (2 kaki).
Kerangka Singa Marsupial
Fosil dan bukti lainnya
Fosil tulang singa berkantung telah ditemukan di gua-gua di Dataran Nullabor. Para ilmuwan memperkirakan usia mereka antara 400.000 dan 800.000 tahun. Lukisan gua singa berkantung di barat laut Australia, yang ditemukan pada tahun 2006, menggambarkan singa berkantung dengan punggung bergaris-garis, ekor berjumbai, dan telinga runcing. Pada tahun 2009, setelah kemarau panjang di Victoria tenggara mengeringkan banyak danau, seorang petani di dekat Ballarat menemukan fosil jejak kaki dan tulang rahang singa berkantung yang diawetkan dalam batu kapur di dasar danau yang kering.
Pertanyaan dan Jawaban
T: Hewan apakah yang dibicarakan dalam teks ini?
J: Teks ini bercerita tentang singa berkantung, Thylacoleo.
T: Sejak kapan hewan ini hidup di Australia?
J: Singa berkantung hidup di Australia antara 1.600.000 hingga 46.000 tahun yang lalu.
T: Apa yang menyebabkan kepunahan spesies ini?
J: Manusia dan perubahan iklim mungkin menyebabkan kepunahan megafauna Australia sekitar 45.000 tahun yang lalu.
T: Bagaimana ia beradaptasi untuk memburu mangsanya?
J: Kamera ini memiliki cakar yang bisa ditarik, yang menjaganya tetap tajam dengan melindunginya dari keausan saat berjalan. Ia juga memiliki sidik jari pertama yang setengah terbuka di kedua tangannya dengan cakar yang membesar yang akan digunakan untuk menangkap mangsanya. Selain itu, jari-jari kaki belakangnya memiliki empat jari kaki fungsional dengan bantalan kasar seperti oposum yang mungkin membantu dalam memanjat.
T: Seberapa kuat gigitannya dibandingkan dengan mamalia lain?
J: Para ahli biologi memperkirakan bahwa ia memiliki gigitan paling kuat dari semua mamalia yang masih hidup maupun yang sudah punah.
T: Kira-kira seberapa besar ukurannya?
J: Singa berkantung dapat memiliki berat hingga 130 kilogram dengan panjang sekitar 1,5 meter dan tinggi sekitar 75 cm.