Kerusuhan Ferguson 2014
Pada tanggal 10 Agustus 2014, sehari setelah penembakan Michael Brown, seorang Afrika-Amerika berusia 18 tahun, protes dimulai di Ferguson, Missouri. Ini terjadi selama lebih dari dua minggu.
Pada tanggal 10 Agustus, hari peringatan dimulai dengan damai. Namun, setelah malam hari, penjarahan dimulai.
Pada tanggal 13 Agustus, reporter The Washington Post, Wesley Lowery dan reporter The Huffington Post, Ryan Reilley, ditangkap.
Total 212 orang telah ditangkap. Presiden Barack Obama mengatakan bahwa sebagian besar demonstran di Ferguson berlangsung damai.
Pada sebuah acara amal, rapper Nelly memimpin kerumunan orang untuk bergabung dengannya dalam meneriakkan "Angkat tangan, jangan tembak."
Pada tanggal 19 Agustus, dua mil dari Ferguson, seorang pria Afrika-Amerika berusia 25 tahun, Kajieme Powell, ditembak dan dibunuh oleh dua petugas polisi. Enam orang lainnya terluka.
Ann Letnan Polisi Ray Albers diskors karena menodongkan senapan serbu semi-otomatis ke arah seorang demonstran damai pada malam sebelumnya.
Polisi membuat "zona protes terorganisir" di Ferguson.
Tanggal 26 Agustus adalah Hari Aksi Global #HandsUP.
Pada tanggal 28 Agustus, sebuah gugatan diajukan oleh lima orang terhadap Kepala Polisi Ferguson, Thomas Jackson, Kepala Polisi St Louis County, Jon Belmar, petugas Justin Cosma dan beberapa petugas yang tidak disebutkan namanya. Beberapa ratus orang mengadakan unjuk rasa di West Florissant Avenue pada tanggal 30 Agustus.
Sebuah tugu peringatan untuk Brown dibakar. Setelah ini terjadi, ada lebih banyak protes. Tujuh orang ditangkap. Tugu peringatan itu dibuat lagi. Pada tanggal 13 Oktober Cornel West ditangkap dalam sebuah protes damai.
Reaksi
Korea Utara menyebut Amerika Serikat sebagai "kuburan hak asasi manusia".